7 Tokoh Besar dalam Sejarah Islam yang Menjadi Korban Fitnah Keji
Fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Gara-gara fitnah, orang bisa saling bunuh dan dunia bisa dilanda perang. Makanya Islam sangat melarang keras fitnah dan ganjaran bagi orang yang melakukannya jelas neraka!
Fitnah sudah ada sejak dulu dan bisa menyasar siapa saja. Tokoh-tokoh besar dalam Islam juga tak luput dari fitnah yang berat.
Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrahim, Mekarsari, Cileungsi, Bogor, KH Cep Herry Syarifuddin mengulas 7 tokoh besar dalam sejarah Islam yang terkena fitnah berat, seperti dilansir dari laman jaringansantri.com , sebagai berikut:
Khalifah Ali bin Abi Thalib r.a selalu dicela dan dicaci maki oleh para khatib di mimbar-mimbar Jum’at sejak zaman Dinasti Umayyah berkuasa, hingga akhirnya Khalifah Umar bin Abdul Aziz melarang kebiasaan buruk itu dan menggantinya dengan perintah ALLAH untuk berlaku adil dan berbuat ihsan, menyantuni kerabat, serta melarang perbuatan yang keji, mungkar dan permusuhan (Q.S.an-Nahl: 90).
Abdullah bin Abbas r.a, sahabat Nabi yang dikenal sebagai ahli tafsir, yang diberi kemampuan oleh ALLAH untuk mentakwil makna ayat-ayat al-Qur’an, sehingga diberi gelar “Turjumanul Qur’an” (yang mampu menterjemahkan maksud al-Qur’an). Kendati demikian, beliau pernah dituduh ngawur atau asal-asalan dalam menafsirkan al-Qur’an.
Imam al-Bukhari pernah ditinggalkan oleh murid-muridnya di daerah Naisabur karena mereka terpengaruh oleh hasutan seorang ulama yang iri dengan pengajian Imam al-Bukhari yang selalu dibanjiri oleh ribuan murid yang ingin belajar agama darinya.
Imam Ibnu Jarir at-Thabari, ahli tafsir terkenal juga pernah dituduh berpaham Syiah hanya dikarenakan punya pendapat tentang masalah fikih yang kebetulan sama dengan pendapat golongan Syiah.
al-Qadhi Iyadh, ulama besar ahli fiqh dan hadits yang terkenal keluasan ilmunya dan kesalehannya pernah dituduh sebagai penganut Yahudi karena setiap hari Sabtu beliau tidak keluar rumah. Padahal itu disebabkan setiap Sabtu beliau mengarang kitab yang melukiskan keagungan martabat Rasulullah SAW yaitu kitab asy Syifa’ bi Huquq al Mushthofa. Tragisnya, tuduhan Yahudi tersebut menyebabkan dirinya dibunuh oleh seseorang yang membencinya.
Imam Taqiyuddin as Subki, ulama ahli hadits, tafsir, ushulfiqh yang terkenal sebagai pucuk pimpinan madzhab Syafi’i di Mesir pada masanya. Namun beliau berkali-kali difatwa kafir sampai wafatnya.
Syekh Abdul Wahhab asy Sya’rani, ahli fiqh, ushul fiqh, hadits dan tasauf yang dianggap sebagai wali quthub pada masanya, pernah dituduh murtad oleh ulama Mesir gara-gara kitab beliau disisipi kekufuran oleh orang-orang yang dengki kepada beliau.
Masih banyak lagi ulama-ulama besar lainnya yang dicoba dengan serangan fitnah yang dilancarkan oleh pihak-pihak yang dengki terhadap kemasyhuran, keutamaan dan kelebihan mereka. sehingga ada pepatah Arab yang mengatakan:
لولا الحسد لصار الناس اولياء
“Andai bukan karena sifat hasad, tentu manusia akan (banyak yang) menjadi waliyullah”.
(Sumber : kitab Yawaqit wal Jawahir atau al Ajwibah al Mardhiyyah karya Imam asy Sya’rani).