Kisah 7 Istri Nabi Muhammad SAW Dikenal sebagai Ummahatul Mukminin
Mungkin kamu pernah mendengar ungkapan ummahatul mukminin atau para ibu orang mukimin. Ini merupakan sebutan kepada para istri-istri Nabi Muhammad SAW. Mereka adalah istrinya di dunia dan akhirat.
Menurut sejarah, Nabi Muhammad SAW memiliki 13 Istri. Hal yang harus kamu ketahui bahwa seluruh istri Nabi Muhammad SAW adalah janda dan hanya satu wanita yang dinikahinya dalam keadaan perawan, yaitu Aisyah binti Abi Bakar.
Allah SWT berfirman:
وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا۟ فِى ٱلْيَتَٰمَىٰ فَٱنكِحُوا۟ مَا طَابَ لَكُم مِّنَ ٱلنِّسَآءِ مَثْنَىٰ وَثُلَٰثَ وَرُبَٰعَ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا۟ فَوَٰحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰٓ أَلَّا تَعُولُوا۟
Artinya: Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (QS. An-Nisa:3).
Berikut 7 Istri Nabi Muhammad SAW, yang di lansir dari lama About Islam :
1. Khadijah Binti Khuwaylid (556-679 M)
Khadijah merupakan istri pertama Nabi Muhammad SAW. Menurut beberapa sumber saat itu Khadijah berumur 40 tahun dan Muhammad sekitar berumur 25 tahun ketika mereka menikah. Khadijah melahirkan enam anak, termasuk dua putranya yang meninggal saat masih bayi.
Beliau tetap memberi dukungan dan dorongan kepada Muhammad sejak awal menerima wahyu dan tetap setia kepadanya meski para kaum Quraisy di Makkah banyak yang menentangnya saat itu. Nabi Muhammad mencintai, merindukan, dan mengingat Khadijah selama sisa hidupnnya.
2. Sawdah binti Zam’a
Setelah menikah selama 25 tahun dengan Khadijah, Nabi Muhammad SAW memutuskan untuk menikah lagi untuk memudahkan dakwah. Nabi Muhammad SAW ingin mengajak orang-orang ke Islam. Beliau memilih seorang janda bernawa Sawdah binti Zam’a.
Sawdah dikenal sebagai istri yang periang, baik dan murah hati untuk Nabi Muhammad SAW.
3. Aisyah binti Abu Bakar (612-678 M)
Aisyah adalah salah satu dari tiga istri Nabi Muhammad yang menghafal seluruh Alquran dan satu-satunya perawan yang dinikahi Rasulullah. Abu Bakar mengizinkan putri kesayangannya dinikahi Nabi agar beliau memiliki ikatan kekeluargaan dengan Rasulullah.
Rasulullah wafat di pangkuan Aisyah dan makam Nabi yang kini ramai dikunjungi muslim seluruh dunia tiap tahun merupakan rumah beliau tempati bersama Aisyah yang kini jadi bagian dari Masjid Nabawi.
Setelah Nabi wafat, Aisyah menjadi janda pada usia yang masih muda. Beliau terus memainkan peran penting dalam penyebaran Islam selama lebih dari 40 tahun.
4. Hafsah Binti Umar bin Khattab (605-665 M)
Hafsah dan Aisyah adalah istri termuda Nabi Muhammad SAW, keduanya memiliki kepribadian yang sama yaitu wanita yang kuat, penuh tekad dan sebagian besar terlihat baik-baik saja. Hafsah dikenal sebagai wanita yang pandai membaca dan menulis, ahli ibadah sehingga dia disebut dengan shawwamah yang artinya wanita rajin puasa dan qawwamah yang artinya wanita rajin sholat malam.
5. Zaynab Binti Khuzaymah (595-624 M)
Zaynab merpakan istri pertama Nabi Muhammad yang tidak berasal dari suku Quraisy. Zainab dikenal sebagai seorang wanita yang dikenal dermawan sehingga ia mendapatkan gelar sebagai Ummul Masakin artinya ibunya orang-orang miskin.
6. Ummu Salamah binti Abu Umayyah (596 – 680 M)
Ummu Salamah juga berasal dari seorang bangsa Quraisy yang dikenal dermawan. Saat sudah menjadi istri Nabi Muhammad SAW, Ummu Salamah meriwayatkan lebih dari 300 hadist. Beliau menemani Nabi dalam ekspedisinya dan menikah dengannya selama tujuh tahun hingga maut memisah.
7. Juwayriyah binti Al-Haarith (608-673 M)
Juwayriyah adalah seorang wanita yang berasal dari Yahudi Bani Musthaliq. Sebelum masuk Islam, nama Juwairiyah adalah Barrah.
Juwairiyah dianggap oleh Nabi Muhammad SAW sebagai wanita yang membawa keberkahan, karena setelah pernikahnnya dengan Nabi Muhammad SAW, banyak sahabat nabi yang membebaskan budak mereka yang berasal dari Bani Musthaliq. Mereka kemudian masuk Islam, mengikuti jejak Juwayriyah yang merupakan anak dari pemimpin Bani Musthaliq.