Kisah Kesetiaan Rahmah binti Afrayim dalam Mendampingi Nabi Ayyub AS

Kehadiran seorang istri sangat penting bagi suami, begitu pun sebaliknya. Dalam menjalani kehidupan berumah tangga, pasti ada saatnya terjadi pasang surut. Justru inilah yang membuat mereka menjadi kuat, sebab semua permasalahan dihadapi bersama.

Namun, faktanya tidak semua pasangan mampu bertahan di dalam permasalahan tersebut. Sehingga, perpisahan lah yang menjadi jalan keluarnya. Maka dari itu, setiap cobaan yang datang haruslah dihadapi bersama untuk mencari jalan keluar yang lain selain perpisahan. Hanya pasangan setia yang mampu bertahan dan menerima setiap kebahagiaan serta keterpurukan satu sama lain. Selalu berserah diri kepada Allah SWT dan bersabar.

Dalam hal ini, ada sebuah kisah romantis tentang kesetiaan seorang istri yang mampu menemani dan menjalani beratnya kehidupan pernikahan. Dialah Rahmah binti Afrayim.

Rahmah binti Afrayim bin Yusuf bin Yaqub AS adalah seorang istri dari Nabi Ayyub AS yang dapat dijadikan contoh untuk menjadi istri yang baik.

Nabi Ayyub AS dikenal sebagai orang yang sabar dan penyayang. Karena dua sifat inilah, Allah SWT sangat membanggakan Nabi Ayyub AS kepada seluruh makhluk ciptaan-Nya. Singkat cerita, setan yang berjiwa pembangkang merasa cemburu dan menantang Allah SWT untuk memberikan ujian kepada Nabi Ayyub AS. Lalu, Allah SWT pun membuktikannya, menjadikan Nabi Ayyub AS yang kaya raya bangkrut, mencabut nyawa anaknya satu per satu, dan membuatnya ditimpa penyakit yang tidak ada obatnya. Bahkan, badan Nabi Ayyub AS membusuk hingga banyak belatung yang menempel.

Di dalam kondisi yang sudah sangat berbeda dari sebelumnya, hanya ada satu perempuan yang setia dan menemaninya mengarungi cobaan, ialah istrinya yang bernama Rahmah bintin Afrayim.

Cobaan yang diberikan Allah SWT begitu terlihat menyiksa. Namun, Nabi Ayyub AS tetap ingat dan patuh kepada Allah SWT. Dia dan istrinya rajin berdoa meminta kesembuhan dan ketabahan dalam menerima segala ujian.

Allah berfirman dalam QS. Al-Anbiya ayat 83 yang artinya:

“Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, ‘(Ya Tuhanku ), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.”

Melihat hal itu, setan kembali geram dan mencoba menggoyahkan kesetiaan Rahmah. Ketika Rahmah keluar meninggalkan Nabi Ayyub AS sebentar, datanglah setan yang berubah wujud menyerupai manusia.

“Mana suamimu, wahai hamba Allah?” tanya si iblis kepada Rahmah.

Rahmah menjawab, “Itu suamiku, yang sedang menggaruk lukanya.”

Saat itulah, setan menggoyahkan kesetiaan Rahmah dengan mengingatkan betapa gagah, tampan, dan kayanya Nabi Ayyub dulu. Tapi, kini Nabi Ayyub AS bukanlah seorang pria yang seperti itu lagi. Nabi Ayyub AS kini bukanlah siapa-siapa, ia lemah.

Mendengar hal itu, setan seperti berhasil menggoyahkan kesetiaan Rahmah.

“Suruhlah Ayyub menyembelih anak kambing ini atas namaku. Niscaya dia akan segera sembuh.”

Lalu, Rahmah menghampiri suaminya, “Sembelihlah anak kambing ini, sebutlah namanya, dan keluarlah dari penderitaanmu,” pinta Rahmah.

Nabi Ayyub AS mengingatkan Rahmah, “Kamu telah didatangi musuh Allah yang mengembuskan perbuatan jahat dan kamu menurutinya. Celakalah engkau! Engkau telah bersikap tidak adil kepada Tuhanmu. Mengapa tidak sabar menghadapi ujian yang menimpa kita seperti kita dulu hidup dalam kesejahteraan? Demi Allah! Jika aku sembuh, aku akan mencambukmu sebanyak 100 cambukan.”

Lantas, Nabi Ayyub AS pun mengusir Rahmah. Dan tinggalkan dia seorang diri tanpa siapa pun. Dia pun tetap mengadukan nasibnya sembari memuji Allah SWT. Hingga suatu ketika, Allah SWT memerintahkan Nabi Ayyub AS menggali tanag dengan kakinya. Maka, memancarlah air yang jernih. Lalu ia mandi dengan air itu. Seketika, seluruh penyakitnya sembuh. Nabi Ayyub AS kembali menjadi pria yang tampan rupawan, bahkan lebih dari sebelumnya.

Sementara itu, Rahmah kini dilanda kegalauan dan terus memikirkan suaminya yang sendirian. Dia pun kembali menemui suaminya karna tak sanggup membayangkan kondisinya yang parah.

Setiba di sana, Rahmah tak mengenali siapa pun. Sembari menangis mencari suaminya, “Apa yang kau inginkan, wahai hamba Allah?” Ucap Nabi Ayyub AS yang melihat Rahmah.

“Aku menginginkan orang yang diberikan ujian oleh Allah dan terkucil di kemah ini. Aku tidak tahu apa yang terjadi padanya,” jawab Rahmah.

“Siapa dia?”

“Dia suamiku. Apakah engkau melihatnya?”

“Jika melihatnya, apakah engkau dapat mengenalinya?”

Rahmah menjawab, “Jika sehat, dia akan mirip denganmu.”

“Akulah Ayyub yang kamu suruh menyembelih anak kambing atas nama iblis.”

Seketika, Rahmah pun memeluk Nabi Ayyub AS. Mereka pun kembali bersama setelah melewati ujian berat. Tak lupa, Nabi Ayyb AS juga menepati janjinya untuk mencambuk istrinya 100 kali. Namun, Allah SWT memerintahkannya untuk mencambuk Rahmah sekali saja dengan rumput.