Kisah Kuda Yang Lelah

Ahnaf dan beberapa laki-laki baru datang dari Irak. Mereka adalah utusan yang ditunjuk oleh Panglima Sa’ad bin Ubadah, untuk memberi kabar kemenangan besar kaum muslimin atas Kerajaan Persia kepada Amirul Mukminin, dan seluruh lapisan kaum muslimin di Madinah.

Begitu bertemu dengan Khalifah Umar, mereka segera menyampaikan berita kemenangan itu. Seluruh kaum Muslimin gembira mendengarnya. Tak henti-hentinya mereka mengucapkan hamdalah.

Khalifah Umar bertanya kepada mereka, “Dimana kalian beristirahat saat ini?”

”Di tempat itu wahai AmiruI Mukminin.” Jawab Ahnaf seraya menunjuk tempat itu.

Khalifah Umar mengunjungi dan melihat-lihat tempat istirahat mereka secara langsung. Dengan diiringi para utusan dari Irak itu, dia segera berangkat menuju tempat itu.

Sesampainya, di tempat peristirahatan rombongan Irak itu, Khalifah Umar mengamati dengan detail seluruh muatan mereka. Khalifah Umar terkejut saat melihat hewan tunggangan mereka terikat tanpa diberi makan. Hewan itu nampak begitu lapar dan letih.

“Apakah kalian tidak takut kepada Allah karena hewan tunggangan kalian ini? Apakah kalian tidak tahu kalau kalian mempunyai hak terhadapnya? Kenapa kalian tidak menggembala­nya sehingga hewan ini bisa memakan rerumputan?” Tegur Khalifah Umar.

Mereka segera menjawab, “Wahai Amirul Mukminin,  kami datang dengan membawa kabar kemenangan besar, sehingga kami ingin bergegas berangkat kepada -Anda- Amirul Mukminin dan kaum muslim dengan berita yang membahagiakan mereka.”

Khalifah Umar memaklumi alasan prajurit-prajurit itu. Lalu, prajurit-prajurit itu segera melepas ikatan kuda mereka dan menggembalakannya. Sesudah merasa cukup Khalifah Umar segera kembali ke Madinah.