Kisah Nabi Shaleh dan Unta Mukjizat dari Allah SWT

Nabi Shaleh adalah salah satu dari 25 nabi dan rasul yang wajib diketahui dan diimani. Nabi Shaleh diutus oleh Allah untuk hidup bersama Kaum Tsamud yang hidup di suatu dataran bernama Al-Hijir.

Menurut buku Hikmah Kisah Nabi dan Rasul karangan Ridwan Abdullah Sani, Kaum Tsamud hidup menempati daerah yang terletak antara Hijaz dan Syam (daerah antara barat laut Arab Saudi dan daerah Palestina, Suriah, Yordania, dan Lebanon). Daerah ini sebelum dikuasai Kaum Tsamud terlebih dahulu dikuasai oleh suku ‘Ad.

Suku ‘Ad adalah leluhur dari Kaum Tsamud dan mewariskan kekayaan alam yang luar biasa bagi Kaum Tsamud. Mereka memiliki tanah yang subur, seluruh tanaman bisa tumbuh, dan binatang ternak yang berkembang biak dengan baik.

Semua kelebihan yang dimiliki oleh Kaum Tsamud membuat mereka makmur dan serba berkecukupan. Namun, kemewahan yang diberikan oleh Allah SWT ini tidak serta merta membuat Kaum Tsamud beriman ke Allah.

Diutusnya Nabi Shaleh

Nabi Shaleh diutus kepada Kaum Tsamud oleh Allah SWT untuk memperingatkan mereka bahwa rahmat yang dimiliki mereka adalah hasil pemberian dari Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Allah SWT mengutus Nabi Shaleh sebagai petunjuk bagi Kaum Tsamud karena tidaklah Allah SWT memberi azab kepada kaum yang tersesat sebelum diberinya peringatan dan petunjuk.

Dakwah ajakan Nabi Shaleh kepada Kaum Tsamud untuk beriman kepada Allah SWT dijelaskan dalam surah Hud ayat 61,

وَاِلٰى ثَمُوْدَ اَخَاهُمْ صٰلِحًا ۘ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗ ۗهُوَ اَنْشَاَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِوَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيْهَا فَاسْتَغْفِرُوْهُ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِ ۗاِنَّ رَبِّيْ قَرِيْبٌ مُّجِيْبٌ

Artinya: “Kepada (kaum) Samud (Kami utus) saudara mereka, Saleh. Dia berkata, “Wahai kaumku, sembahlah Allah! Sekali-kali tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya). Oleh karena itu, mohonlah ampunan kepada-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat lagi Maha Memperkenankan (doa hamba-Nya).”

Nabi Shaleh berusaha untuk mengingatkan Kaum Tsamud bahwa Allah adalah pencipta bumi dan seluruh makhluk-Nya. Namun, mayoritas Kaum Tsamud tetap bersikeras serta menyombongkan diri tidak hanya kepada Nabi Shaleh tetapi kepada Allah SWT seperti yang dijelaskan dalam surah Al A'raf ayat 76,

قَالَ الَّذِيْنَ اسْتَكْبَرُوْٓا اِنَّا بِالَّذِيْٓ اٰمَنْتُمْ بِهٖ كٰفِرُوْنَ

Artinya: Orang-orang yang menyombongkan diri berkata, “Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingkari apa yang kamu imani.”

Bahkan kelompok berpengaruh Kaum Tsamud berusaha untuk menghalang-halangi pengaruh dan dakwah Nabi Shaleh yang mulai mendapatkan perhatian beberapa kalangan Kaum Tsamud.

Unta Sebagai Mukjizat Nabi Shaleh

Melanjutkan dari buku yang sama diceritakan bahwa konfrontasi Kaum Tsamud melawan Nabi Shaleh terus berlanjut. Selanjutnya, mereka bahkan berani menantang Nabi Shaleh untuk menunjukkan mukjizatnya yakni, mengeluarkan unta dari sebuah batu besar barulah setelah itu mereka akan beriman terhadap Nabi Shaleh.

Nabi Shaleh lalu bergegas menuju tempat ibadahnya lalu menunaikan sholat. Ia berdoa kepada Allah SWT untuk mengabulkan permintaan kaum Tsamud. Allah SWT pun mengabulkan doa Nabi Shaleh AS.

Nabi Shaleh meyakini bantuan Allah SWT untuk menurunkan mukjizat dengan timbal balik janji keimanan Kaum Tsamud. Kaum Tsamud diminta untuk meninggalkan agama dan sembahan mereka serta harus beriman kepada Allah ketika mukjizat itu benar terjadi. Nabi Shaleh pun berkata pada kaumnya seperti diabadikan dalam surah Hud ayat 64,

وَيٰقَوْمِ هٰذِهٖ نَاقَةُ اللّٰهِ لَكُمْ اٰيَةً فَذَرُوْهَا تَأْكُلْ فِيْٓ اَرْضِ اللّٰهِ وَلَا تَمَسُّوْهَا بِسُوْۤءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ قَرِيْب

Artinya: “Wahai kaumku, inilah unta betina dari Allah sebagai mukjizat untukmu. Oleh karena itu, biarkanlah dia makan di bumi Allah dan janganlah kamu memperlakukannya dengan buruk yang akan menyebabkan kamu segera ditimpa azab.”

Setelah diberikan bukti nyata berupa mukjizat keluarnya unta betina, Kaum Tsamud lantas tidak langsung beriman kepada Allah. Kaum Tsamud malah mengingkari janjinya dan membunuh unta tersebut yang mengakibatkan azab yang dijanjikan Allah SWT akan turun dalam waktu tiga hari.

Akhirnya Nabi Shaleh memperingatkan untuk terakhir kalinya kepada Kaum Tsamud yang masih ingkar untuk beriman kepada Allah. Nabi Shaleh menyampaikan mereka yang telah menentang Allah dan tidak segera bertaubat akan mendapatkan azab dari Allah SWT.

Hukuman Allah SWT akhirnya dijatuhkan pada hari keempat, sesuai dengan janji yang dikisahkan dalam surah Hud ayat 65, yaitu:

فَعَقَرُوْهَا فَقَالَ تَمَتَّعُوْا فِيْ دَارِكُمْ ثَلٰثَةَ اَيَّامٍ ۗذٰلِكَ وَعْدٌ غَيْرُ مَكْذُوْبٍ

Artinya: “Mereka lalu menyembelih unta itu. Maka, dia (Saleh) berkata, “Bersukarialah kamu semua di rumahmu selama tiga hari Itu adalah janji yang tidak dapat didustakan.”

Mereka yang beriman tetap aman dan diberi perlindungan Allah dari azab-Nya. Sedangkan yang ingkar kepada Allah diberikan azab berupa guntur yang sangat keras dan orang yang ingkar mati bergelimpangan di rumahnya.

Hikmah yang dapat kita ambil dari kisah Nabi Shaleh ini adalah sebagai umat manusia kita harus memiliki akal sehat dan kepekaan terhadap kuasa Allah SWT. Bukti yang ada di sekitar kita semoga bisa menambah keimanan kita ya.