Kisah Segenggam Pasir, Mukjizat Nabi Muhammad saat Perang Badar dan Hunain

Allah SWT memberikan anugerah kepada Nabi Muhammad SAW berupa mukjizat. Kelebihan Nabi Muhammad SAW ini diperlihatkan dalam beberapa kesempatan, termasuk ketika perang menghadapi kaum musyrikin.

Salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW yakni saat melempar pasir. Mengutip buku Kumpulan Mukjizat Nabi Muhammad SAW: Memuat 300 Mukjizat Rasulullah oleh Badiuzzaman Said Nursi, kisah Nabi Muhammad SAW yang melempar pasir ini termaktub dalam Al-Qur'an surah Al-Anfal ayat 17.

فَلَمْ تَقْتُلُوهُمْ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ قَتَلَهُمْ ۚ وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ رَمَىٰ ۚ وَلِيُبْلِىَ ٱلْمُؤْمِنِينَ مِنْهُ بَلَآءً حَسَنًا ۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Arab-Latin: Fa lam taqtulụhum wa lākinnallāha qatalahum wa mā ramaita iż ramaita wa lākinnallāha ramā, wa liyubliyal-mu`minīna min-hu balā`an ḥasanā, innallāha samī'un ‘alīm

Artinya: “Maka, (sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, melainkan Allah yang membunuh mereka dan bukan engkau yang melempar ketika engkau melempar, melainkan Allah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Dijelaskan oleh para ulama dan ahli hadits, ayat tersebut menceritakan bahwa Rasulullah SAW dalam Perang Badar mengambil segenggam tanah dan pasir, lalu melemparkannya ke wajah pasukan kafir seraya berkata:

“Semoga wajah kalian rusak!” (HR Ahmad dalam al-Musnad, Ibnu Saad dalam ath-Thabagût al-Kubrâ, Ibnu Hibban dalam ash-Sahih, dan ath-Thabrani)

Kemudian tanah itu pun masuk ke mata seluruh kaum musyrik sebagaimana ungkapan ‘Semoga wajah kalian rusak!' masuk ke telinga mereka. Akibatnya, mereka sibuk membersihkan mata dari tanah lalu mundur, meskipun mereka sebenarnya berada dalam posisi menyerang.

Imam Muslim meriwayatkan bahwa dalam Perang Hunain ketika kaum kafir menyerang umat Islam, Nabi Muhammad SAW mengambil segenggam tanah lalu melemparkannya ke wajah kaum musyrikin seraya berkata, “Semoga wajah kalian rusak!” Maka dengan izin Allah tanah tersebut masuk ke mata setiap orang dari mereka, sebagaimana ungkapan di atas masuk ke telinga mereka. Akhirnya mereka melarikan diri dari medan perang.”

Peristiwa luar biasa itu telah terjadi pada Perang Badar dan Hunain. Ini merupakan peristiwa yang berada di luar kemampuan manusia. Mukjizat ini juga tidak bisa disandarkan pada sebab-sebab biasa.

Tafsir Surah Al Anfal ayat 17

Menurut Tafsir as-Sa'di oleh Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, Allah SWT berfirman ketika orang orang musyrik kalah di Perang Badar dan kaum muslimin berhasil membunuh mereka. “maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka” dengan kemampuan dan kekuatanmu. “akan tetapi Allah lah yang membunuh mereka” Di mana Dia membantu melakukan itu dengan apa yang telah disebutkan “dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah lah yang melempar” hal itu karena Nabi SAW pada saat terjadi perang, beliau masuk ke kemah beliau.

Beliau berdoa kepada Allah SWT dan memohon pertolongan-Nya kemudian Nabi SAW keluar darinya lalu mengambil segenggam tanah dan menaburkannya ke wajah orang orang kafir, dan Allah SWT menyampaikan tanah itu ke semua wajah mereka. Tidak seorang pun dari mereka kecuali tanah tersebut mengenai wajah, mulut, dan kedua matanya. Dalam kondisi tersebut kekuatan mereka luruh, semangat mereka melemah, dan nampaklah kegagalan dan kelemahan mereka, sehingga mereka pun kalah.

Allah SWT berfirman kepada Nabi-Nya ,”Ketika kamu melempar tanah dan ia sampai pada mata mereka, itu bukan dengan kekuatanmu, akan tetapi ia sampai kepada mereka dengan kekuatan dan kemampuan kami.” Allah SWT berbuat demikian untuk membinasakan (mereka) dan untuk memberi kemenangan untuk orang orang mukmin, dengan kemenangan yang baik ” yakni Allah Maha mampu memberi kemenangan kepada orang orang mukmin atas orang orang kafir tanpa harus ada perang akan tetapi Allah hendak menguji orang orang mukmin dan menyampaikan mereka dengan jihad ke derajat tertinggi dan maqam termulia serta memberi mereka pahala yang baik lagi besar.

“Sesungguhnya Allah maha mendengar lagi maha mengetahui” Allah mendengar apa yang dirahasiakan dan ditampakkan oleh hamba. Dia mengetahui niat baik dan niat buruk yang disembunyikannya. Dia menakdirkan untuk hamba-hamba ketentuan-ketentuan yang sesuai dengan ilmu-Nya, hikmah-Nya dan kemaslahatan hamba-Nya dan Dia membalas setiap hamba sesuai dengan niat dan amal-Nya. Demikian bunyi tafsir terkait mukjizat Nabi Muhammad SAW tersebut.